Kau harus percaya!Meski lautan tampak tak berujung,Gelombang akan selalu mengantarkan kita ke tepian. Percayalah!Meski tak ada jejak di pasir,Bahwa setiap langkah akan

Sorotan wajah antara tirai berkaca berkilau sekejap lalu terpaku tenang Seperti bintang di malam sepi Menghiasi langit hati yang teduh Tatapan lembut

Saya suka caramu menatapHingga caramu tersenyumSaya selalu memperhatikanmuSaat kau berjalan menjauhPun saat kau mendekatiku Kaulah cahaya yang bersemayam dalam jiwa Dalam bayang-bayang

Di lautan waktu yang tak berujung, Kisah berlayar pada lautan samudera Abadi dalam pelukan yang tenang, serupa bintang yang bersinar dalam diam.

Ada surga bertakhta di kepala Kala neraka menghantui Seperti itulah manusia Di kejar oleh keabadian Adalah juru bicara Tuhan Nan balut suci

Ada tirai menutup sanubari hati Cakrawala mengawan-awan tak bertepi Kegelapan pun menyelimuti semesta Hingga sang Cahaya hadir Lonceng hati lalu kau deringkan

Dalam balutan sutra MekkahKau bisa memotret keanggunan. Bila tidakKau masih tetap melihat keindahan Begitulah mata berkisah. Adalah cahaya yang hadir di awal

Perpisahan itu perkara waktuHadir sekejabLalu beranjak seperti bayang Jejak pun hanyalah suara detakYang sayup-sayup berbisik sunyiPada hentakan poros semesta Adalah manusiayang masih

Di bawah kecup-an cahaya lampuAku melihat dirimuBerbalut helai benang hitamDi sekujur tubuhmu Wajah berseri dalam liputan cintaSenyum menawan hingga mata yang berbinarSelimuti

Ada bulan bertaktha indah di awan pekat Sesekali diguyuri tetesan air oleh tangisan langit Hingga kedinginan kala nafas persada menjamah Ia terus

Deritanya terukir dalam sepi Tangisannya terurai dalam gelap suntuk Lelahnya tertutup oleh tindaknya Keluhnya terbalut di balik senyum tawanya Kau tak mungkin