Ketua Majelis Perwakilan Kelas SMKN 27 Jakarta Pusat Gystiara Ahya Fajrin: Harapan untuk Kepemimpinan yang Lebih Demokratis

by -161 Views
Foto: Majelis Perwakilan Kelas SMKN 27 Jakarta Pusat yang dilantik pada Kamis, 23 Januari 2025 di Aula Batavia beserta para guru. Foto by; NN

JAKARTA, RATIMNEWS.COM – Pelantikan Majelis Perwakilan Kelas (MPK) di SMKN 27 Jakarta Pusat menjadi momen penting bagi siswa dalam membangun kepemimpinan yang lebih baik.

Gystiara Ahya Fajrin, Ketua MPK yang baru dilantik, berbagi pandangannya terkait acara pelantikan dan sistem kepemimpinan di sekolah.

Pelantikan Harus Lebih Inklusif

Dalam wawancara eksklusif, Gystiara menyoroti bahwa acara pelantikan dan serah terima jabatan (Sertijab) seharusnya dapat disaksikan oleh seluruh warga sekolah, bukan hanya perwakilan tertentu.

Meski telah disiarkan secara live di media sosial, menurutnya, tidak semua murid dan guru dapat menyaksikan karena masih dalam jam kegiatan belajar mengajar (KBM).

“Pelantikan seharusnya bisa diakses lebih luas agar seluruh siswa memahami pentingnya proses pergantian kepemimpinan. Ini juga bisa menjadi momen untuk menumbuhkan kesadaran demokrasi di sekolah,” ujarnya sambil tersenyum.

Kepemimpinan Bukan Sekadar Jabatan

Gystiara juga menegaskan bahwa kepemimpinan bukan sekadar memiliki jabatan atau wewenang untuk mengatur orang lain.

Menurutnya, seorang pemimpin harus bisa menjadi panutan, memberikan pengaruh positif, serta mengajak orang lain untuk berkembang bersama.

“Kepemimpinan bukan soal kekuasaan, tapi tentang bagaimana kita bisa membawa perubahan dan menginspirasi orang lain. Pemimpin yang baik harus punya visi yang jelas, mampu berkomunikasi dengan baik, serta berani mengambil keputusan yang adil, tegas, dan penuh empati,” kata Gystiara.

Ia juga menambahkan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun pertemanan, asalkan memiliki tanggung jawab dan kemampuan berpikir jernih.

Evaluasi dan Harapan untuk Majelis Perwakilan Kelas (MPK) dan OSIS

Terkait struktur kepengurusan, Gystiara menilai bahwa OSIS di SMKN 27 sudah cukup ideal dibandingkan dengan sekolah lain.

Namun, menurutnya, jumlah pengurus tidak perlu terlalu banyak, melainkan lebih sedikit tetapi berkualitas. Oleh karena itu, seleksi pengurus OSIS perlu diperhatikan lagi ke depannya.

Sedangkan untuk MPK, yang baru pertama kali dibentuk di SMKN 27, ia menilai bahwa sistem pemilihannya masih jauh dari prinsip demokrasi dan partisipasi siswa secara menyeluruh.

“Pemilihan MPK harus lebih terstruktur, jelas, dan adil. Harapan saya, setelah periode ini berakhir, regenerasi MPK bisa dilakukan dengan sistem yang lebih transparan dan melibatkan seluruh siswa serta guru dalam pemilihan ketua dan wakilnya,” tambahnya.

Pelantikan MPK dan OSIS di SMKN 27 Jakarta Pusat menjadi awal perjalanan baru bagi kepemimpinan siswa.

Dengan harapan adanya perbaikan sistem pemilihan serta kepemimpinan yang lebih demokratis dan inklusif, Gystiara optimistis bahwa organisasi siswa ini dapat memberikan dampak positif bagi seluruh warga sekolah.***