Ganjar Minta Relawan Jangan Baperan dan Menyebarkan Hoaks pada Pemilu 2024

by -460 Views
Ganjar Pranowo (Foto: Dok. PDIP)

JAKARTA,RATIMNEWS.COM – Ganjar mengingatkan para relawannya agar bermain media sosial dengan baik dan bijak. Bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo mengimbau para relawan untuk tidak terlalu tegang menghadapi Pemilu 2024.

Awalnya, Ganjar mengatakan setiap ada kontestasi politik selalu ada kemarahan. Dia mengimbau para relawannya untuk tetap tenang, terutama di media sosial.

“Kita gerah, kenapa setiap ada kontestasi selalu ada kegarangan, ngamuk semuanya, ceritanya selalu hitam, black campaign selalu terjadi, yuk kita reduce yuk,” kata Ganjar di sela perjalanan menuju kediaman Abuya Ahmad Muhtadi bin Dimyathi Al Bantani di Cidahu, Pandeglang, Banten, Minggu (28/5/2023).

Ganjar yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Tengah tersebut berpesan kepada para relawannya untuk tidak terbawa perasaan . Dia mewanti-wanti agar relawannya tidak berkata kasar di media sosial pada pemilu 2024.

“Kemarin di Semarang ada kelompok besar Sahabat Ganjar saya sampaikan secara terbuka jangan ngamukan, jangan baperan, pakai diksi-diksi yang baik, dan membalikkan sebuah pertanyaan statement itu tidak terlalu sulit,” ujar dia.

Ganjar mengatakan jangan takut untuk mengakui kekurangan. Sebab, kata dia, semuanya hanya manusia biasa yang selalu memiliki kekurangan.

“Kasih aja data-datanya dengan baik, dan kalau kita kurang akui saja, ya masih ada PR yang belum selesai. Ini bukan orang-orang yang sempurna, manusia biasa saja selalu ada kekurangan, justru itu yang kemudian akan kita sempurnakan,” ucapnya.

“Tapi saya sampaikan betul, coba dengan ikhtiar semuanya kita kurangi hoaks itu, saya yakin dia bisa hilang. Tapi mengcounternya kita bisa lakukan itu,” sambungnya.

Lebih lanjut, Ganjar meyakini jika relawan dan timnya paham bagaimana bersosial media dengan baik. Menurutnya, terkadang di media sosial dan di dunia nyata selalu berbanding terbalik.

“Kawan-kawan di tim, di partai, di relawan mereka paham itu bagaimana mengelola media sosial dengan adab yang baik. Ya biar nggak tegang-teganglah. Kadang-kadang kalau di medsos tegangnya minta ampun, pas ketemu juga realitasnya tidak seperti itu.” imbuhnya.