Saya suka caramu menatapHingga caramu tersenyumSaya selalu memperhatikanmuSaat kau berjalan menjauhPun saat kau mendekatiku Kaulah cahaya yang bersemayam dalam jiwa Dalam bayang-bayang

Kita, Ilusi. Pagi ini begitu tenang. Kupandangi setiap sudut ruang ini. Tembok putih yang mulai keabu-abuan, tatanan kotak dan perlengkapan yang sedikit

Dalam balutan sutra MekkahKau bisa memotret keanggunan. Bila tidakKau masih tetap melihat keindahan Begitulah mata berkisah. Adalah cahaya yang hadir di awal

Di bawah kecup-an cahaya lampuAku melihat dirimuBerbalut helai benang hitamDi sekujur tubuhmu Wajah berseri dalam liputan cintaSenyum menawan hingga mata yang berbinarSelimuti

Geloramu bukanlah suamSabda-mu panas menyengatTerbakar baraLalu padam terhempas angin Lidah-lidah menjulurTerbang tinggiKian ke sana – ke mariLalu menari-nari Nampak hitam pekat berasapSekilas