Dalam balutan sutra Mekkah
Kau bisa memotret keanggunan.
Bila tidak
Kau masih tetap melihat keindahan
Begitulah mata berkisah.
Adalah cahaya yang hadir di awal hari
Dalam kotoran debu
Ia ada di kejauhan jarak
Pada matanya ada secercah kelembutan insani
Rambut hitam berkilau tertata rapi
Kulit wajah hingga leher lembut
Menggetarkan rasa, mendekap jiwa.
Tangannya mendekap di ujung sutra
Lalu di ayunkan ke sana ke mari
Seperti penari melambaikan selendangnya
Menyapu debu-debu
Kau cahaya suci dalam debu,
Angan yang selalu ku lukis
Pada goresan baris dan sajak
Untuk keabadian rasa
Bila nanti
Tak bisa mendekapmu selamanya
Kan kupeluk kau bersama waktuku
Biarkan cahaya mu bersinar cerah
Bersama hidup dan kisah ini.
#SajakCahaya