Kau harus percaya!Meski lautan tampak tak berujung,Gelombang akan selalu mengantarkan kita ke tepian. Percayalah!Meski tak ada jejak di pasir,Bahwa setiap langkah akan
Tag: Cahaya
Di Telepon Dan Segelas Kopi
Banyak hal-hal sepeleh seliweran di kepala, yang menurut saya sayang untuk dibiarkan begitu saja. Itulah sebabnya saya memilih untuk mengarsipkannya secara digital,
Bulan Bersinar Di Langit Gelap
Ketika malam datang Bulan bersinar di langit gelap Cahayanya terang – benderang Di malam tak berbintang Di dalam sepi, ada irama merdu
HASRAT SURGA
Ada surga bertakhta di kepala Kala neraka menghantui Seperti itulah manusia Di kejar oleh keabadian Adalah juru bicara Tuhan Nan balut suci
TERJEJAK KEHINAAN
Dalam sunyi kelam hati terbaring lesuh Bagai pohon tua tercabut tanpa belas Dalam harapan yang luluh terhempas Kini merayap dalam jiwa yang
Cahaya Dalam Balutan Sutra Putih
Tatapan dan sayup matanya berberkah lembutTawa yang mengalir perlahan dari bibirnyaItulah paras tanpa pindaanDari wanita tempatku melihat surga Aku merasakan dalam dirikuJantung
Cahaya Dalam Debu
Dalam balutan sutra MekkahKau bisa memotret keanggunan. Bila tidakKau masih tetap melihat keindahan Begitulah mata berkisah. Adalah cahaya yang hadir di awal
BAHASA KECUP
Di bawah kecup-an cahaya lampuAku melihat dirimuBerbalut helai benang hitamDi sekujur tubuhmu Wajah berseri dalam liputan cintaSenyum menawan hingga mata yang berbinarSelimuti
SABDA PANDITA RATU
Geloramu bukanlah suamSabda-mu panas menyengatTerbakar baraLalu padam terhempas angin Lidah-lidah menjulurTerbang tinggiKian ke sana – ke mariLalu menari-nari Nampak hitam pekat berasapSekilas
BULAN BERHIJAB
Ada bulan bertaktha indah di awan pekat Sesekali diguyuri tetesan air oleh tangisan langit Hingga kedinginan kala nafas persada menjamah Ia terus