Ada bulan bertaktha indah di awan pekat
Sesekali diguyuri tetesan air oleh tangisan langit
Hingga kedinginan kala nafas persada menjamah
Ia terus diam di sana dalam balutan sepi
Tapi wajahnya masih tetap ber berkah
Dari lembut jemarinya kala kujamah
Dari mata dan tatapannya
Bibir, pun senyumnya
Suara hingga canda manjanya
Sekali ini jiwa kembali mencium kehangatan
Dari pancaran aroma surga karya Sang Maha
Seperti makhluk kutub yang kedinginan
menemukan cahaya mentari
Iya dia,
dewi bulan berhijab
Bidadari yang selalu ku lihat
Pada malam saat menutup mata
Hingga senja menjemput gelap
#SajakCahaya