Direktur di BRIN: Ganjar Tokoh Ideal Milenial yang Bisa Diandalkan

by -353 Views
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo (Foto: Dok. Istimewa)

JAKARTA, RATIMNEWS.COM – Direktur Politik dan Hankam Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Moch Nurhasim menyebut Ganjar Pranowo punya potensi di Pilpres 2024 sebagai salah satu tokoh milenial. Menurutnya, bakal capres dari PDI Perjuangan itu memiliki pengalaman yang dapat diandalkan.

“Kalau dari kalangan muda, beliau (Ganjar) juga punya inspirasi, sebagai salah satu tokoh milenial yang punya potensi pengalaman politik yang luar biasa. Dari DPR sebagai politisi kemudian menjadi gubernur Jawa Tengah 2 periode dan sebagainya. Jadi dari sisi pengalaman Pak Ganjar bisa diandalkan karena juga di parlemen dan eksekutif sudah banyak dilakukan.” ujar Nurhasim dalam keterangan resminya di Jakarta seperti dilansir Antara, Minggu (16/7/2023).

Hal itu disampaikan Nurhasim saat menjadi narasumber di acara rilis survei nasional Lembaga Pemilih Indonesia (LPI). Acara tersebut bertajuk ‘Capres Pilihan Millenial Kampus’ di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu (15/7).

Selain itu, Ganjar Pranowo dianggap memiliki karakter low profile. Dia dianggap sebagai bagian dari masyarakat bawah dengan gaya merakyat. Karena itu, dia mengklaim mayoritas masyarakat menilai Ganjar mirip dengan Presiden Jokowi.

“Pak Ganjar ini saya lihat meniru model karakter Pak Jokowi meski tidak sama. Pak Ganjar orangnya tidak terlalu banyak bicara yang terlalu tinggi, bahasanya diukur dengan komunikasi bisa dipahami masyarakat kecil,” katanya.

Namun, Nurhasim menilai elektabilitas bakal capres masih dinamis. Sehingga Ganjar Pranowo tetap harus waspada serta menemukan langkah-langkah kreatif untuk mempertahankan dan meningkatkan elektabilitas. Salah satu faktor penentu kemenangan adalah bakal calon wakil presiden.

“Jadi cawapresnya harus bisa mendukung elektoral Ganjar, bukan hanya dari sisi punya modal tetapi harus mewakili segmentasi pemilih di luar segmentasi pemilih saat ini yang mendukung Ganjar, karena kalau sama nggak ada gunanya, itu pertimbangannya hanya calon dari NU atau tokoh lain sebagian dari NU atau dari kubu Prabowo atau Anies. Ini tergantung strategi calon presiden yang akan diusung,” pungkas Nurhasim.