Alasan PDIP dan Megawati Dinilai  Lebih Soft ke Jokowi di Rakernas PDIP

by -423 Views
Foto Presiden Jokowi, Megawati Soekarnoputri dan ganjar Pranowo di Pembukaan Rakernas III PDI Perjuangan, Selasa, 6/6/2023 (Rifkianto Nugroho/detikcom)

JAKARTA, RATIMNEWS.COM – Bawono Kumoro, Peneliti Indikator Politik Indonesia memberikan analisis baru. Terakhir soal pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) di rakernas PDIP.

Bawono menilai pidato Megawati ke Jokowi lebih halus atau soft dibandingkan yang sebelumnya.

“Ya kalau dibandingkan dengan pidato Ibu Mega di HUT PDI Perjuangan beberapa bulan lalu, pidato kali ini memang beda. Terdengar pidato di rakernas PDIP III agak lebih soft terhadap Pak Jokowi gitu ya. Ada pujian-pujian yang dilontarkan Bu Mega kepada Pak Jokowi. Ini mengibaratkan mereka berdua ibarat ibu dan anak seringkali satu tujuan dan sebagainya.” kata Bawono saat dihubungi, Selasa (6/6/2023).

Bawono menilai perubahan itu dikarenakan PDIP sadar Jokowi memiliki pengaruh yang cukup besar di Pemilu 2024 mendatang.

Buktinya, kata Bawono, elektabilitas Prabowo Subianto kian meningkat usai tampak mesra di beberapa momen bersama Jokowi.

Pidato Megawati di Rakernas PDIP lebih Soft ke Jokowi


“Boleh jadi pidato Ibu Mega yang lebih soft di momen rapat kerja nasional PDI Perjuangan hari ini disebabkan oleh alasan ini. Ada kesadaran dari PDIP dan Ibu Mega bahwa pengaruh Pak Jokowi masih kuat terhadap capres di pemilu 2024 mendatang.” ujar Bawono.

“Pada survei Indikator Politik misalnya mengatakan, memperlihatkan dengan jelas sekali ada pengaruh. Misalnya kedekatan atau endorsement secara terbuka maupun tersirat maupun tersurat kepada Pak Prabowo oleh Pak Jokowi. Kelihatan itu memiliki pengaruh terhadap kenaikan elektabilitas Pak Prabowo dalam beberapa bulan terakhir.” tambahnya.

Kemudian Bawono juga mengungkap fakta baru. Pemilih Jokowi di Pemilu 2019 yang kini beralih ke Prabowo kian meningkat bila dibandingkan dengan awal tahun 2023.

Dia menyebut Jokowi memang secara tidak langsung memberikan dukungan ke Prabowo.

“Itu artinya ada pengaruh dari kedekatan juga endorsement Pak Jokowi terhadap Pak Prabowo selama beberapa bulan terakhir ini berdampak pada tren positif dari elektabilitas Pak Prabowo,” katanya.

Bawono menilai perubahan itu dikarenakan PDIP merasa sadar bahwa Jokowi memilki pengaruh yang cukup besar di Pemilu 2024 mendatang.

Buktinya, kata Bawono, elektabilitas Prabowo Subianto kian meningkat usai tampak mesra di beberapa momen bersama Jokowi.

“Boleh jadi pidato Ibu Mega yang lebih soft di momen rapat kerja nasional PDI Perjuangan hari ini disebabkan oleh adanya kesadaran dari PDIP dan juga Ibu Mega. Tentu bahwa pengaruh Pak Jokowi sebagai presiden terhadap bakal calon presiden yang akan ikut berkontestasi di 2024 mendatang itu cukup besar.” ujar Bawono.***