Literasi Digital menatap Pilpres 2024

by -386 Views

JAKARTA,RATIMNEWS.COM – Pilpres 2024 yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 tinggal beberapa bulan lagi.

Program Magister Ilmu Komunikasi Politik Universitas Paramadina menyelenggarakan diskusi publik jelang pilpres 2024.

Diskusi publik tersebut bertajuk “Efektivitas Penggunaan Media Konvensional dan Media Baru sebagai Platform Menghadapi Pemilu 2024”, Selasa, (18/4).

Diskusi yang berlangsung secara daring ini mengundang tiga narasumber yakni Kenedy Muslim (peneliti), Tsamara Amany Alatas (influencer), dan Aiman Witjaksono (praktisi media).

Adapun diskusi  ini membahas terkait fenomena penggunaan media konvensional dan media baru jelang pesta demokrasi yang akan digelar pada tahun 2024.

Kenedy Muslim menjelaskan bahwa pengguna internet di Indonesia semakin meningkat dari masa ke masa.

“Media baru akan semakin berpengaruh terhadap perpolitikan di Indonesia. Hal ini terlihat dari data pengguna media baru yang kian bertambah dari masa ke masa,” ungkap Kenedy.

Lebih lanjut, Kennedy juga mengungkapkan bahwa media konvensional seperti berita televisi dan dialog politik masih memiliki peran yang cukup signifikan dalam memengaruhi calon pemilih.

Sementara Tsamara Amany Alatas mengatakan bahwa media baru sangat efektif untuk meningkatkan popularitas bagi tokoh dan partai politik .

“Seringkali topik-topik yang dibahas di twitter, tiktok, dan media sosial lainnya kemudian diangkat jadi pemberitaan di media konvensional. Ini bukti bahwa media baru dapat memengaruhi media konvensional,” ujar Tsamara.

Namun demikian, Tsamara juga berpendapat bahwa media baru tidak bisa jadi tulang punggung utama bagi tokoh dan partai politik.

Hal tersebut lantaran pada beberapa tokoh dan partai politik tingkat elektabilitas yang diperoleh tidak berbanding lurus dengan popularitas di media sosial.

Pada diskusi tersebut, Aiman Witjaksono menekankan pentingnya kedua media tersebut dan pentingnya literasi digital.

“Tidak perlu kita memilih antara media baru atau media konvensional. Keduanya sama-sama perlu dimanfaatkan secara maksimal sesuai karakteristiknya masing-masing,” Ungkap Aiman.

Ia juga menekankan pentingnya literasi digital pada era masa kini guna menyaring informasi dari kedua media tersebut.***