Penggunaan Media konvensional dan Media Baru dalam Menghadapi Pemilu 2024

by -226 Views
Tsamara Amani saat diskusi “Efektivitas Penggunaan Media Konvensional dan Media Baru sebagai Platform Menghadapi Pemilu 2024” yang digelar Program Magister Ilmu Komunikasi Politik Universitas Paramadina. (Istimewa)

JAKARTA, RATIMNEWS.COM – Media Baru di era sekarang menjadi magnet penting dalam dunia perpolitikan Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Peneliti utama Indikator Kennedy Muslim dalam diskusi bersama secara daring bersama mahasiswa Universitas paramadina Jakarta.

Kennedy mengungkapkan “media berbasis internet, seperti media sosial (Instagram, Facebook, Twitter, dll) memberikan banyak berpengaruh terhadap perpolitikan di Indonesia”.

Hal ini terlihat dari data pengguna media internet yang  kian bertambah dari masa ke masa.

“Meski demikian, media konvensional seperti berita televisi dan dialog politik masih memiliki peran yang cukup signifikan dalam memengaruhi calon pemilih,” ujar Kennedy pada diskusi “Efektivitas Penggunaan Media Konvensional dan Media Baru sebagai Platform Menghadapi Pemilu 2024” yang digelar Program Magister Ilmu Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Selasa, (18/4/2023).

Pada kesempatan yang sama, Tsamara Amany Alatas yang turut menjadi pembicara mengatakan  bahwa media baru sangat efektif untuk meningkatkan popularitas bagi tokoh dan partai politik pada Pemilu 2024.

“Seringkali topik-topik yang dibahas di twitter, tiktok, dan media sosial lainnya kemudian diangkat jadi pemberitaan di media konvensional. Ini bukti bahwa media baru dapat memengaruhi media konvensional,” pungkas Tsamara.

Tsamara berpendapat bahwa media internet dan media sosial  tidak bisa jadi tulang punggung utama bagi tokoh dan partai politik. Hal tersebut lantaran pada beberapa tokoh dan partai politik tingkat elektabilitas yang diperoleh tidak berbanding lurus dengan popularitas di media sosial.

Sementara itu pada diskusi yang sama, Aiman Witjaksono menekankan pentingnya kedua media tersebut. “Tidak perlu kita memilih antara media baru atau media konvensional. Keduanya sama-sama perlu dimanfaatkan secara maksimal sesuai karakteristiknya masing-masing,” kata Aiman.

Ia juga menekankan pentingnya literasi digital pada era masa kini guna menyaring informasi dari kedua media tersebut.***