Beberapa Faktor ini jadi Penyebab Utama BUMDES Gagal Tanpa Profit

by -349 Views
Kisah Sukses BUMDes, Desa Pentagen 'Sulap' Lahan Tidur Jadi Objek Wisata & Jadi Primadona Daerah Foto:Tribun Jambi/Herupitra

JAKARTA, RATIMNEWS.COM – Desa di Indonesia saat ini mendapat alokasi Dana Desa dari Pemerintah Pusat dengan jumlah yang sangat besar. Diperkirakan setiap Desa mendapatkan Dana Desa kurang lebih 1 Miliar pertahun. Dana tersebut sebagian dipakai aparat desa untuk mendirikan BUMDes. Sebagian BUMDes gagal sebagian lagi tentu berhasil.

Dengan memamfaatkan dana tersebut, banyak desa di Indonesia yang sudah memiliki bumdes atau badan usaha milik desa. Dana awal mulainya Bumdes biasanya dengan memanfaatkan Dana Desa yang dianggarkan Pemerintah Pusat.

Ada Bumdes yang berhasil meraih profit yang sangat besar ada juga yang gagal total.

Faktanya, hanya sebagian kecil bumdes yang mampu dikelola dengan baik serta menghasilkan profit.

Padahal pemerintah Indonesia berharap agar bisa mampu memaksimalkan potensi yang ada di desa dengan didirikannya bumdes sehingga bisa meningkatkan pendapatan asli desa

Ada beberapa hal yang mungkin bisa menjadi penyebab mengapa Sebagian besar bumdes tidak mampu berkembang:

  1. Tanpa Perencanaan Yang Matang, Hanya Coba – Coba

Kelahiran bumdes yang prematur dan terkesan dipaksakan karena dibentuk tanpa adanya perencanaan dan penelitian yang matang sehingga memunculkan asumsi bahwa pendirian bumdes di suatu desa hanya dilakukan untuk coba-coba.

Bumdes harus didirikan melalui proses yang baik dan benar. Dimulai dari perencanaan, persiapan dan prasarananya sehingga BUMDes dapat terorganisir dengan jelas dan memiliki tujuan yang pasti yaitu mendapatkan keuntungan.

  1. Pengurus BUMDes Tidak Kompeten

Para pengurus bumdes maupun pengawas tidak diisi oleh orang yang benar-benar berkompeten di bidangnya.

Sebelum menentukan pilihan unit usaha apa yang akan dijalankan oleh BUMDes dibutuhkan adanya pengetahuan yang baik terhadap bidang tersebut

Pembentukan pengurus bumdes harus dilakukan dengan mekanisme yang benar dan tidak bertumpu pada faktor kedekatan penguasa saja.

  1. Tergiur dengan Arus Tren dan Viral

Program bumdes dianggap hanya berorientasi pada jangka pendek Seperti contohnya hanya mengikuti tren sesaat sehingga meskipun terdapat keberhasilan namun tidak memenuhi unsur keberlangsungan untuk periode yang panjang.

Oleh karena itu, unit BUMDes wajib memiliki tujuan jangka panjang bukan sekedar hanya mengikut tren saja.

  1. Tidak Serius Dalam Mengelola

Pengelola bumdes bersikap manja terhadap pemerintah karena memiliki keyakinan bahwa mereka akan selalu mendapatkan penyertaan modal yang diberikan oleh pemerintah tanpa adanya orientasi mencari keuntungan dari modal yang diberikan

  1. Penyalahgunaan Dana yang salah sehingga BUMDes gagal total

Adanya upaya untuk melakukan penyelewengan terhadap dana penyertaan modal bumdes dan upaya untuk menguntungkan diri sendiri sehingga bumdes tersebut sulit berkembang karena dana yang dikucurkan digerogoti oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

  1. Tidak Inovatif

Kurang adanya terobosan atau inovasi-inovasi baru yang memungkinkan bumdes hanya berjalan di tempat di samping itu komunikasi yang tidak dibangun secara efektif antar sesama pengurus bumdes juga bisa menjadi penghambat berkembangnya bumdes

  1. Kurang Mendapatkan Suport

Tidak adanya support dari semua pihak baik itu pemerintah Desa maupun masyarakat. Pemerintah seharusnya memberikan bimbingan teknis atau Bimtek baik yang berkaitan dengan regulasi maupun pengelolaan bumdes pendampingan juga sangat diperlukan bagi bumdes.

  1. Tidak Adanya Pengawasan Yang Baik

Pengawasan dan evaluasi tidak dilakukan secara berjenjang sehingga administrasi maupun keuangan bumdes tidak dijalankan dengan tertib. Hal tersebut tentu akan menghambat pertumbuhan bumdes itu sendiri.

Demikianlah faktor- faktor penyebab mengapa Bumdes di Indonesia masih banyak yang gagal meraih profit. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *