Langkah Iman Pemuda Katolik Belu: Ziarah Lima Pintu Suci di Tahun Yubileum 2025

by -15 Views

BELU, RATIMNEWS.COM – Dalam suasana penuh sukacita dan semangat rohani, Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Belu melaksanakan ziarah dalam rangka Tahun Yubileum 2025.

Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 10 Juli 2025 dan melibatkan sekitar 60 orang anggota dari berbagai kecamatan di Kabupaten Belu.

Ziarah ini menjadi momen istimewa dalam hidup iman para peserta. Mereka menempuh perjalanan ke lima titik Porta Sancta atau Pintu Suci yang telah ditetapkan Keuskupan Atambua.

Kelima Porta Sancta tersebut adalah Kapela Biara SVD Nenuk, Gereja Roh Kudus Halilulik, Kapela Maria Siti Bitauni, Gereja St. Antonius Padua Sasi, dan Gereja Sta. Teresia di Kefamenanu.

Kegiatan berlangsung dengan penuh kekhusyukan. Para peserta terlibat dalam doa bersama dan permenungan akan Sabda Tuhan di lokasi ziarah.

Selain sebagai bentuk ziarah fisik, perjalanan ini juga menjadi pengalaman batin yang memperdalam pertobatan pribadi dan memperkuat relasi dengan Tuhan.

Ketua Komcab Belu, Yohanes Don Bosco Bere Loe, menekankan bahwa ziarah ini bukan rutinitas semata, tetapi tanggapan iman terhadap panggilan Gereja di Tahun Yubileum.

“Ziarah ini adalah perjalanan spiritual yang mengajak kita mendekatkan diri kepada Tuhan. Tahun Yubileum adalah masa rahmat yang sangat istimewa,” ujarnya.

Bosco juga menyampaikan bahwa momentum ini hanya datang sekali dalam 25 tahun. Karenanya, ziarah ke Porta Sancta menjadi kesempatan emas untuk menerima indulgensi, memperbarui hidup rohani, dan mengalami pengampunan Allah secara pribadi.

Pengamalam Peserta Ziarah

Bagi para peserta pengalaman ini meninggalkan kesan mendalam. Salah satu peserta Isidorus Yunus Mali mengatakan ziarah ini selain memperkuat iman juga mempererat persaudaraan.

“Saya sangat diberkati. Perjalanan ini tidak hanya memperkuat iman saya tetapi juga mempererat persaudaraan kami sebagai Pemuda Katolik di Belu.”

Hal senada disampaikan oleh Yoylita Fahik. Ia merasa bahwa pengalaman ini membawa dirinya lebih dekat dengan Tuhan dan komunitas.

“Kebersamaan kami bukan hanya berjalan bersama, tapi juga saling menopang dalam iman. Saya belajar banyak, terutama tentang makna sabar, saling menjaga dan mengingatkan sesama anggota kita dan tetap setia dalam pelayanan,” katanya.

Ziarah ini juga menjadi ruang refleksi bagi peserta untuk semakin mengenal panggilan mereka sebagai bagian dari Gereja dan masyarakat.

Dengan semangat “Laskar Kristus”, para anggota Pemuda Katolik Belu menyadari pentingnya membangun komunitas yang solid dalam kasih dan iman.

Usai ziarah, para peserta kembali ke Belu dengan hati penuh syukur. Doa, lagu rohani, dan canda tawa dalam perjalanan menjadi kenangan yang meneguhkan.

Semangatini diharapkan terus hidup dalam diri setiap peserta. Ini sebagai bekal dalam pelayanan dan kesaksian hidup di tengah masyarakat yang semakin kompleks. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *