Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Undip Semarang Sukses Membangun Interaksi Sosial Anak-Anak Melalui kreasi Mainan Edukatif

by -169 Views
Foto:Grace Priskila, Mahasiswi Universitas Diponegoro Semarang saat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di Posyandu Kelurahan Bligo

BLIGO, RATIMNEWS.COM 2/8/2024 – Kegiatan Posyandu di Kelurahan Bligo biasanya diwarnai tangis anak-anak saat dilakukan pengecekan kesehatan. Namun, suasana berbeda tercipta saat Grace Priskila mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Program Studi Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro hadir dengan kreatifitas sederhana. Grace berkreasi dengan  membuat permainan mencocokkan warna dengan bola.

Sebelum kehadiran mainan ini, anak-anak di Posyandu cenderung pasif, sulit berinteraksi dengan teman, dan bahkan menangis saat dilakukan pemeriksaan antropometri. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi para kader posyandu dan mahasiswa KKN.

“Kami melihat ada kekhawatiran dan ketakutan pada diri anak-anak saat datang ke posyandu. Mereka kurang nyaman dengan suasana dan orang-orang di sekitar,” ungkap Dieni Rahmawati, salah satu anggota tim KKN.

Inisiatif Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa KKN berinisiatif membuat mainan edukatif yang sederhana namun efektif. Mainan ini berupa kardus yang dilubangi dan diberi warna sesuai warna bola. Anak-anak diajak untuk mencocokkan bola dengan warna yang sama pada kardus.

“Mainan ini saya buat dengan bahan-bahan yang mudah didapat dan ramah anak. Tujuannya adalah untuk menarik minat anak-anak, mendorong mereka untuk berinteraksi, dan menciptakan suasana yang lebih menyenangkan di posyandu,” tambah Grace Priskila, Mahasiswa KKN.

Hasilnya pun sangat mengejutkan. Saat mainan ini diperkenalkan, anak-anak langsung tertarik dan antusias. Mereka berlomba-lomba untuk mencocokkan bola dengan warna yang benar. Tak hanya itu, mainan ini juga berhasil memecahkan kebekuan sosial di antara mereka. Anak-anak mulai saling berinteraksi, bercanda, dan tertawa bersama.

“Dulu anak-anak sulit diajak bekerjasama. Tapi sekarang, dengan adanya mainan ini, mereka bisa bermain bersama dan belajar sambil bersenang-senang,” ujar Tifrizah,  kader posyandu.

Yang lebih membahagiakan lagi, dengan adanya mainan ini, proses pemeriksaan kesehatan pun menjadi lebih lancar. Anak-anak yang tadinya rewel dan menangis, kini lebih tenang dan kooperatif saat dilakukan pengecekan antropometri.

“Kami sangat berterima kasih atas inisiatif mahasiswa KKN. Mainan sederhana ini memberikan dampak yang luar biasa bagi anak-anak di posyandu kami,” ungkap salah satu kader.

Suksesnya program ini membuktikan bahwa dengan sedikit kreativitas dan kepedulian, kita dapat menciptakan perubahan yang signifikan bagi anak-anak. Melalui mainan sederhana, mahasiswa KKN telah berhasil mengubah suasana posyandu menjadi lebih menyenangkan dan kondusif bagi tumbuh kembang anak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *