LDK Rohis SMKN 27: Peserta Belajar Menejemen Organisasi Ala Rasulullah

by -200 Views

JAKARTA, RATIMNEWS.COM — Rohani Islam, Rohis SMKN 27 Jakarta Pusat menyelenggarakan Latihan Dasar kepemimpinan Rohani Islam (LDKR) pada Jumat-Sabtu 17-18 November 2023. Salah satu sesi dari kegiatan ini adalah para peserta belajar tentang menejemen organisasi.

Kegiatan ini dihari  kurang lebih 50 orang termasuk panitia dan guru pendamping. Para peserta LDKR pada malam hari menginap di tenda-tenda yang telah disiapkan masing-masing peserta.

Pada hari pertama, para peserta dibelaki dengan materi Manajemen Organisasi yang dibawakan oleh kak Asep Sanjaya seorang motovator.

Asep mengatakan ada dua jenis organisasi yang sering kita temui dimanapun dan kapanpun. Kedua jenis organisasi itu adalah organisasi provit dan non-provit.

“ Jadi adekadek semua, sebagaimana kita temui dalam keseharian bahwa ada dua bentuk organisasi yakni organisasi provit dan non-provit. Organisasi provit adalah organisasi yang bertujuan menghasilkan keuntungan/omset. Sedangkan organisasi non-provit adalah organisasi yang tidak mengejar keuntungan. Rohis (Rohani Islam) di sekolah ini termasuk dalam organisasi non-provit.” Kata Asep.

Ia pun melanjutkan, tujuan membentuk organisasi ini setidaknya ada tiga hal antara lain untuk membentuk koordinasi yang baik antar pengurus dan anggota, menetapkan kinerja yang efektif dan menciptakan lingkungan yang nyaman. Ungkapnya

Menejemen Organisasi Ala Rasulullah

Pada kesempatan ini Asep menerangkan bahwa sebagai anak-anak Rohis dalam mengembangkan orgnisasi senantiasa memperhatikan empat manajemen ala Rasulullah.

“Jadi adik-adik Rohis sebagai umat Islam, kita patut menimbah inspirasi dari nabi Muhammad Rasul dalam organisasi kita. Ada prinsip manajemen organisasi ala Rasulullah. Terang Kak Asep.

Adapun empat manajemen organisasi ala Rasulullah antara lain;

Pertama, Shidiq (Jujur). Melahirkan keyakinan dan keberanian. Pengurus perlu jujur dalam niat dan dalam perbuatan.

Kedua, Amanah (Dapat Dipercaya). Organisasi perlu mendorong terciptanya rasa tanggung jawab. Rasa tanggung jawab tersebut nampak dalam pembagian kerja. Setiap orang atau setiap kelompok sudah mendapat bagian masing-masing dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

Ketiga, Tabligh (Komunikatif). Dalam organisasi perlu adanya komunkasi yang baik antar semua pihak baik internal maupun eksternal.

Keempat, Pathonah (Cerdas). Setiap orang terutama pengurus dalam menjalankan organisasi perlu memiliki kecerdasan dalam melihat suatu persoalan. Sebagai pengurus harus mampu melihat suatu persoalan dari berbagai macam sudut pandang yang berbeda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *