JAKARTA, RATIMNEWS.COM – Majalah Amerika Katolik AS menerbitkan wawancara luas dengan Paus Fransiskus terutama tentang kaum perempuan dan Gereja Kuria Roma.
Hal tersebut menandai pertama kalinya Paus setuju untuk wawancara dengan editor sebuah jurnal Amerika.
Paus Fransiskus menjawab berbagai pertanyaan, termasuk topik-topik penting. Seperti mengenai AS, masalah Gereja, masalah sosial, perang di Ukraina, hubungan Vatikan dengan China, dan kepausannya .
Salah satu masalah yang dibahas selama wawancara adalah penahbisan imam perempuan.
Paus Fransiskus menjelaskan “ini adalah pertanyaan teologis yang menyangkut dimensi pelayanan dari kehidupan Gereja, “Gereja Petrine”.
Namun, katanya , Gereja “lebih dari sekadar pelayanan”.
Ia pun melanjutkan, “Selain asas Petrus ada asas lain yang masih lebih penting, yaitu asas Maria. Bunda Maria, menurut Paus memainkan peran penting dalam karya keselamatan dan juga sebagai manusia. Asas feminitas Maria telah membawa pengaruh yang signifikan bagi Gereja untuk melihat kaum perempuan.
“Yaitu asas feminitas dalam Gereja, asas wanita dalam Gereja, dimana Gereja melihat cermin dirinya karena dia adalah seorang wanita dan pasangan.”
Paus juga mengungkapkan bahwa Gereja harus memberikan lebih banyak ruang kepada perempuan.
Katanya, “Saya percaya kita harus memberikan lebih banyak ruang kepada perempuan”.
Lebih lanjut, Paus menekankan bahwa Gereja Kuria Roma sekarang ini telah berkembang dan memberi tanggung jawab lebih kepada perempuan.
“Gereja mencatat bahwa bahkan di Kuria Roma Gereja telah berkembang dalam memberikan lebih banyak tanggung jawab kepada perempuan.” Katanya.
“Fakta bahwa seorang wanita tidak masuk ke dalam kehidupan pelayanan bukanlah sebuah kekurangan. Tempat anda adalah yang jauh lebih penting dan yang masih harus kita kembangkan, katekese tentang wanita menurut prinsip Maria.”***
Vatican News/Frans de Sales, SCJ