JAKARTA, RATIMNEWS.COM – Aliansi Perguruan Tinggi Badan Usaha Milik Negara (Aperti BUMN) membuka Beasiswa Aperti BUMN 2023 di 8 kampus BUMN sampai 2 Juli mendatang.
Apa saja komponen beasiswa penuh ini, ya? Lalu, apa kelebihannya dibanding beasiswa di kampus lain?
Kampus BUMN yang membuka Beasiswa Aperti BUMN tahun ini terdiri dari
- Telkom University (Tel-U),
- Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI),
- Universitas Pertamina,
- Institut Teknologi PLN (IT PLN),
- IT Telkom Surabaya (ITT Surabaya),
- Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITT Purwokerto),
- Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI), dan
- Politeknik Semen Indonesia.
Rektor IT Telkom Surabaya Dr Tri Arief Sardjono ST MT mengatakan, beasiswa Aperti BUMN 2023 merupakan beasiswa penuh biaya pendidikan.
Di kampusnya, contohnya, ini berarti mencakup uang pangkal dan uang gedung di awal perkuliahan, plus uang kuliah per semester hingga lulus dengan ketentuan berlaku.
Di samping itu, kampus-kampus yang berafiliasi dengan BUMN ini juga menawarkan sejumlah peluang saat kuliah hingga setelah lulus. Berikut selengkapnya.
Manfaat Beasiswa Kuliah di Kampus BUMN
Peluang Kerja
Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Pertamina M Husni Mubarak Lubis St MS menuturkan, mahasiswa di kampusnya berkesempatan ikut seleksi khusus masuk Pertamina Group.
“Jalur khusus untuk gabung ke BUMN. Universitas Pertamina punya program Lulusan Merah Putih. (Mahasiswa) yang terbaik ikut seleksi tertutup. Jadi ada treatment khusus buat yang ikut kampus BUMN. Karena standar (SDM) perusahaan BUMN tidak abal-abal, (kampus Aperti BUMN) menyiapkan alumni agar siap masuk dunia usaha dan industri,” jelasnya dalam launching program beasiswa Aperti BUMN: Beasiswa untuk Putra-Putri Terbaik Bangsa di Ruang Pembangkit, Institut Teknologi PLN, Duri Kosambi, Jakarta Barat, Sabtu (17/6/2023).
“Delapan kampus ini mempunyai ciri khas, misalnya kami di IT PLN punya ke-PLN-an yang kuat. Ini bekal bagi siswa untuk masuk PLN, vendor, dan stakeholdernya. Saat yang berafiliasi dengan kita (PLN) percaya dengan kita (IT PLN), otomatis perusahaan terkait juga akan percaya, karena kita mengawal (para mahasiswa),” tuturnya.
Rektor ULBI Dr Ir Agus Purnomo MT mengatakan, setelah menjadi mahasiswa dengan Beasiswa Aperti BUMN, awardee juga berkesempatan menjalani ikatan dinas di PT Pos Indonesia lewat seleksi karyawan PosID.
“Jadi mahasiswa tahun akhir sebelumnya diseleksi berdasarkan IP, psikotes, wawancara, dan kesehatan. 50 orang diberikan beasiswa 1 tahun plus living cost. Lalu masuk MT (management trainee) di PT Pos (Indonesia). MT di PT Pos Indonesia lalu diakui sebagai raihan SKS (Satuan Kredit Semester),” terang Agus.
2. Sertifikasi dan Bantuan Dana Riset bagi yang beasiswa lebih muda
Wakil Rektor 1 UISI Prof Dr Dra Fahimah Martak MSi mengatakan, untuk menyediakan pendidikan berkualitas di lingkungan PTS swasta, kampusnya juga menyediakan sertifikasi sebagai bekal lulusannya.
Fahimah menuturkan, kampusnya juga tidak mengenakan biaya orientasi bagi awardee Aperti BUMN. Di samping itu, mahasiswa UISI yang hendak riset berbiaya seperti di Prodi Teknik Kimia juga berpeluang menjalani tugas akhir tanpa biaya.
“Riset, terutama yang berbiaya seperti Teknik Kimia, kami punya dana riset sehingga ketika tugas akhir free. Proyek dosen, yang dapat hibah-hibah nasional dan internasional, serta riset misalnya 10 hari di Jepang, kami ada riset seperti itu. Sudah free, bisa riset juga ke luar negeri. Itu ada di jurusan tertentu, misalnya Teknik Kimia sudah kolaborasi dengan Jepang,” terang Fahimah.
3. Magang Bersertifikat
Ketua Aperti BUMN sekaligus Rektor Telkom University Prof Adiwijaya, SSi MSi mengatakan, sebelum lulus, para mahasiswa kampus BUMN juga dapat memperoleh fasilitas dari Forum Human Capital Indonesia (FHCI), magang bersertifikat, dan seterusnya dari BUMN terkait seiring implementasi Kampus Merdeka.
“Kami juga merekognisi pembelajaran lampau. Once mereka menyelesaikan magang atau internship di suatu BUMN, kita bisa akui SKS-nya, sehingga mereka bisa lulus tepat waktu,” kata Adi.
“Makanya, rekan (mahasiswa) yang bisa memberikan yang terbaik ini juga diincar BUMN. Korporasi biasanya meminta lulusan-lulusan terbaik ini. Dan insyaAllah, inilah talent terbaik yang akan memberi kontribusi untuk bangsa,” sambungnya.
4. Kuliah dengan beasiswa BUMN Persiapan ke Dunia Usaha & Dunia Industri
Husni menuturkan, di kampusnya, dosen praktisi PhD dan doktoral juga mengajar mahasiswa Universitas Pertamina sebagai salah satu persiapan ke dunia usaha dan dunia industri.
“Saya mengajar teori, sedangkan implementasi di lapangan diceritakan praktisi. Selain dapat real case ilmu di lapangan dari dosen praktisi, lalu juga ada wajib kerja dan kuliah praktik. Jadi bisa magang di seluruh anak usaha Pertamina di Indonesia,” kata Husni.
Ia menambahkan, mahasiswa juga akan menjalani materi dan mata kuliah pengembangan kapasitas diri dan soft skill, antara lain critical thinking, leadership, dan problem solving.
“Secara berkala ada matkul khusus, Cipta Karsa, inspiring lecture. Di mata kuliah Manajemen Risiko, Prodi Manajemen menghadirkan direktur keuangan Pertamina: mahasiswa S1 diajar selevel direktur,” tuturnya.
Di samping itu, sambungnya, pembekalan pemahaman terkait core value AKHLAK (Amanah-Kompeten-Harmonis-Loyal-Adaptif-Kolaboratif) di BUMN juga diberikan pada mahasiswa perguruan tinggi afiliasi BUMN. Dengan begitu, mahasiswa kampus BUMN bisa selangkah lebih maju saat menjalani tes AKHLAK dalam seleksi karyawan BUMN nanti.
keterkaitan kuliah beasiswa BUMN dengan industri menjadi keunggulan.
Untuk itu, kurikulum pembelajaran pun didesain berorientasi pada skillset yang dibutuhkan.
“Di tingkat tiga, (mahasiswa) mulai ditawarkan bagaimana menyelesaikan problem-problem yang ada di industri. Sebab, salah satu cara mendekatkan (mahasiswa) pada industri yakni industri itu dibawa, baik dari Samsung, dari Telkom, itu mendekatkan pada stakeholder,” terangnya.
“Cara yang lain adalah mahasiswa dan dosen yang didekatkan. Ada dosen magang di industri. Kami pasti kehilangan, tapi manfaatnya banyak. Ini terus kami lakukan sehingga dapat engagement lebih kuat di jalur kerja saat sudah masuk industri,” sambung Adi.
Bagaimana Jika IP Tak Cukup?
Penerima Beasiswa Aperti BUMN diharapkan memenuhi IP 3,4 per semester agar dapat terus menerima beasiswa. Jika tidak, ada alternatifnya.
Tri Arief menjelaskan, alternatif tersebut di kampusnya seperti diberhentikan dari Beasiswa Aperti BUMN dan masuk beasiswa parsial, maupun masuk jalur beasiswa lain.
“Ada beberapa alternatif, misalkan diberhentikan dari pool-nya lalu masuk (beasiswa) parsial. Atau, kita juga bisa eksplorasi secara internal, misalnya anak ini sebenarnya berpotensi tetapi dari ekonominya tidak support. Itu yang kita lakukan biasanya. Kalau (beasiswa) Aperti slotnya sudah penuh, kita carikan beasiswa lain. Jadi enggak perlu khawatir,” pungkasnya.