JAKARTA,RATIMNEWS.COM – Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar akhir-akhir ini menjadi perbincangan public tanah air. Namanya masuk bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo yang diusung PDIP.
PDIP menilai beliau merupakan salah satu tokoh yang memiliki rekam jejak kepemimpinan baik.
“Ya beliau kan kita liat sebagai tokoh yang menyejukkan. Beliau adalah tokoh yang punya rekam jejak kepemimpinan yang tidak diragukan di dalam membangun Indonesia ke depan.” ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Gedung Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).
Ketika ditanya apakah PDIP sudah berkomunikasi dengan Nasaruddin Umar, Hasto mengatakan untuk bersabar menunggu pengumuman. Hasto menyebut saat ini masih dalam proses penjajakan cawapres.
“Ya ketika Pak Ganjar Pranowo diputuskan untuk deklarasi, itu pemberitaannya kan, pemberitahuannya kan baru berapa hari sebelumnya. Karena ini baru proses penjajakan. Baru proses untuk melakukan analisis secara mendalam, rekam jejaknya kepemimpinannya, tanggungjawabnya dan juga aspek-aspek terkait dengan pemenangan pemilu tahun 2024.” ungkap Hasto.
“Maka mohon maaf segala sesuatunya kan dilakukan secara tertutup. Baru kemudian setelah diputuskan termasuk melalui dialog dengan para tokoh. Dan juga berdialong dengan Bapak Presiden Jokowi serta para ketua umum partai yang mendukung. itu nanti baru diumumkan secara bersama-sama.” Sambung Hasto.
Lanjutnya, saat ini internal partai masih menggodok 10 kandidat cawapres Ganjar. Dia mengatakan 10 nama itu akan diolah secara khusus dengan memperhatikan berbagai aspek.
“Sebagaimana disampaikan oleh Ibu Megawati nama-nama siapa yang akan mendampingi cawapres dari PDIP akan terus dilakukan pemetaan. Kemudian akan dilakukan analisis secara dinamis. Dan Ibu Mega juga sudah mengatakan ada 10 nama, sehingga dari situlah, kita memerlukan waktu.” katanya.
“Tentu saja diharapkan pada momentum yang tepat nanti sudah ditetapkan cawpares tersebut. Jadi nama-nama digodok semaksimal mungkin untuk mendapatkan pasangan terbaik dari Pak Ganjar Pranowo.” Kata Hasto.***