Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar Bicara Eksploitasi Ayat Kitab Suci

by -498 Views
Foto: KH Prof Nasaruddin Umar.(dok.ist)

JAKARTA,RATIMNEWS.COMPilpres 2024 mienyisahkan beberapa bulan lagi. Antisipasi politik SARA terus menjadi perhatian serius untuk menghindari polarisasi bangsa. Hal tersebut membuat Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar angkat bicara.

Nasaruddin mengatakan setiap tokoh agama boleh saja ikut kontestasi pemilihan presiden (Pilpres). Nasaruddin menilai itu merupakan hak asasi manusia.
“Boleh (tokoh agama ikut Pilpres), semua itu hak asasi.” kata Nasaruddin di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/5/2023).

Namun demikian, Nasaruddin mengimbau agar semua pihak tidak menggunakan bahasa agama dalam kontestasi Pilpres. Sebab, menurut dia, hal itu sama dengan mengeksploitasi ayat-ayat kitab suci.

“Tapi jangan sampai menggunakan bahasa agama. Itu seperti mengeksploitasi ayat-ayat untuk kepentingan sesaat, kepentingan subjektif.” katanya.

Nasaruddin menekankan kepada semua pihak untuk berhati-hati dalam melibatkan agama ataupun kitab suci di Pilpres. Dia berkata kitab suci bukan untuk kepentingan sesaat.

“Mari kita hati-hati dalam melibatkan kitab suci. Karena kitab suci itu akan elegan sampai akhir zaman, bukan untuk kepentingan sesaat.” tuturnya.

Tokoh Nahdlatul Ulama Nasaruddin Umar Masuk Bursa Bacawapres Ganjar


Nama Nasaruddin Umar sendiri mencuat menjadi kandidat bakal calon wakil presiden (bacawapres)Ganjar Pranowo, menyusul kabar adanya tokoh Nahdlatul Ulama (NU) masuk bursa bacawapres Ganjar.

Untuk diketahui, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut ada 10 kandidat bacawapres Ganjar. Bahkan menurutnya bakal bisa bertambah.

“Masih 10 bahkan bisa nambah lagi. Masih lama nanti dulu. Sekarang bacapresnya dulu masih bacapres nih. Karena nanti setelah didaftarkan secara resmi baru menjadi calon presiden (Capres). Bacawapres nanti.” kata Puan di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (16/5).

Politikus PDIP Aria Bima meyakini tokoh NU masuk daftar 10 kandidat bacawapres Ganjar di 2024. Sebab, menurutnya konfigurasi PDIP dan kaum Nahdliyin atau Muhammadiyah sudah melekat.

Aria Bima mengaku tak mengetahui siapa saja yang masuk dalam daftar 10 kandidat bacawapres Ganjar. Namun, dia meyakini adanya tokoh NU dalam daftar itu.

“Kalau dia (Megawati) saja, ini menebak ya bukan data, sudah komitmen dengan NU. masa nggak ada kader NU yang menjadi bagian dari 10 nama. Saya yakin kok pasti ada.” ujar Aria Bima.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *