Muhaimin Iskandar Minta Pondok Pesantren Perlu Beradaptasi di Tengah Perkembangan Zaman

by -6 Views
Menko PM sekaligus Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (Rumondang/detikcom) Foto: Kurniawan Fadilah/detikcom

JAKARTA, RATIMNEWS.COM – Ketua Umum PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Muhaimin Iskandar menyoroti pesatnya laju perubahan dunia. Perubahan yang dipicu oleh disrupsi teknologi dan masifnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) ini harus direspons secara serius. Terutama oleh lembaga pendidikan berbasis tradisi seperti pondok pesantren.

“Kita melihat di satu sisi kemajuan teknologi melesat begitu cepat. Disrupsi digital, kecerdasan buatan yang makin merasuki sendi-sendi kehidupan, membuat lanskap pekerjaan berubah drastis,” kata Gus Imin Selasa (24/6/2025).”Di sisi lain, tidak sedikit pesantren yang masih tertinggal, baik dari model pengajaran, materi pelajaran, hingga tata kelola.” sambungnya.Hal tersebut ia sampaikan sebelum Pembukaan Konferensi Internasional Transformasi Pesantren, di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (24/6).

Gus Imin mengatakan saat ini masih banyak tantangan yang dihadapi pesantren sebagai lembaga pendidikan.

Mulai dari keterbatasan anggaran, kesederhanaan tata kelola, hingga belum adanya standarisasi kurikulum pendidikan.

“Tantangan-tantangan inilah yang harus kita hadapi dan coba kita carikan solusi bersama dalam forum konferensi internasional ini.” kata Gus Imin.

Pondok Pesantren Harus Mampu Beradaptasi dan Berdaya Saing di Era Modern

Lebih lanjut, Gus Imin menegaskan adaptasi menjadi kunci utama bagi pesantren untuk tetap relevan. Pesantren harus mampu mencetak lulusan yang berdaya saing di era modern.

Ia mendorong pesantren untuk berani melakukan inovasi. Tidak hanya dalam aspek kurikulum keagamaan saja tetapi juga patut memasukkan elemen-elemen pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman.

“Pesantren memiliki peran fundamental dalam membentuk karakter dan moral bangsa. Namun, kita tidak bisa menutup mata terhadap realitas bahwa santri kita harus siap menghadapi tantangan dunia yang terus berubah.” tegas Gus Imin.

“Ini bukan berarti menghilangkan nilai-nilai luhur pesantren melainkan bagaimana kita bisa mengintegrasikan tradisi dengan modernitas secara harmonis.” sambungnya.

Gus Imin menambahkan pengembangan kapasitas santri dalam literasi digital, pemahaman dasar AI, serta keterampilan adaptif lainnya menjadi krusial.

Tata kelola pesantren yang lebih modern dan transparan juga akan mendukung upaya adaptasi ini. Upaya ini guna memastikan sumber daya yang ada dimanfaatkan secara optimal untuk kemajuan pendidikan.

“Kita berharap pesantren dapat terus menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi penerus yang tidak hanya alim dalam ilmu agama. Tetapi juga cakap dalam teknologi dan siap menghadapi tantangan global.” pungkasnya.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *