Pemuda Katolik Makassar Bersama Pembimas Katolik Sulawesi Selatan Melakukan Aksi Gerakan Menanam Sejuta Pohon

by -42 Views

MAKASSAR, RATIMNEWS.COM – Pemuda Katolik Makassar dan Pembimas Katolik Kanwil kemenag Provinsi Sulawesi Selatan melakukan aksi menanam sejuta pohon.

Paulus Palondongan, Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan memberikan keterangan penting.

Ia menyatakan bahwa gerakan menanam sejuta pohon matoa yang diinisiasi oleh Kementerian Agama RI merupakan bagian dari pertobatan ekologis umat Katolik terhadap alam.

Hal tersebut disampaikan Paulus dalam sambutannya pada kegiatan penanaman pohon matoa di lingkungan Wisma Baruga Kare, Paroki Maria Ratu Rosari Kare, Jl. Perintis Kemerdekaan No. 28, Tamalanrea, Kota Makassar, Selasa (22/4/2025).

“Gerakan ini bukan sekadar simbolik, tetapi bentuk nyata ibadah ekologis dalam ajaran Gereja Katolik, yang sejalan dengan tema Aksi Puasa Pembangunan 2025 yakni ‘Pertobatan Ekologis: Menciptakan Lingkungan Hidup yang Baik’,” ujarnya.

Paulus menjelaskan bahwa pertobatan ekologis merupakan pengakuan atas dosa manusia terhadap alam. Yang mana ini sekaligus upaya mengubah cara pandang, interaksi, dan perilaku terhadap lingkungan sebagai ciptaan Tuhan.

“Menanam pohon bukan hanya soal menjaga lingkungan. Ini bagian dari tanggung jawab kita sebagai umat ciptaan Tuhan. Pohon matoa dipilih karena merupakan tanaman lokal Indonesia yang mudah tumbuh, cepat berbuah, dan memiliki nilai ekonomi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Paulus menyampaikan bahwa gerakan ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran publik, khususnya umat Katolik, bahwa merawat bumi adalah tanggung jawab bersama.

“Dalam Ensiklik Laudato Si’, Paus Fransiskus menyerukan agar umat Kristiani bersama seluruh elemen masyarakat menjaga bumi ini demi masa depan umat manusia dan generasi berikutnya,” ungkapnya.

Dengan semangat Hari Bumi yang diperingati setiap 22 April, Paulus berharap gerakan sejuta pohon matoa ini mampu menggugah kesadaran umat.  Bahwa iman harus diwujudkan dalam tindakan nyata.

Melibatkan Berbagai Elemen Gereja

Kegiatan penanaman pohon ini turut melibatkan Keuskupan Agung Makassar dan sejumlah organisasi masyarakat Katolik. Hadir dalam kegiatan tersebut RD. Albert Arina, pastor yang dikenal aktif dalam menggaungkan moderasi beragama di Sulsel.

Pastor Albert mengapresiasi gerakan ini sebagai bentuk nyata pertobatan ekologis. Menurutnya, aksi ini sejalan dengan nilai-nilai iman Katolik untuk menjaga bumi sebagai rumah bersama.

“Kita harus menjaga ekosistem bumi agar terus memberikan kehidupan dan kesejahteraan bagi manusia,” ucapnya.

Ia juga menukil Ensiklik Laudato Si’ dan Fratelli Tutti karya Paus Fransiskus, yang menekankan pentingnya persaudaraan universal—bukan hanya antarsesama manusia, tetapi juga dengan alam semesta.

Dukungan dari Pemuda Katolik

Ketua Pemuda Katolik Komcab Makassar Yoris Ratu Subah menilai kegiatan ini sebagai wujud nyata dari Aksi Puasa Pembangunan 2025. Yang mana mengangkat semangat Pertobatan Ekologis: Peziarahan Pengharapan di Tahun Yobel.

“Penanaman pohon ini adalah aksi iman yang konkret, bagian dari hidup menggereja dan kontribusi kader terhadap lingkungan, gereja, dan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini bertepatan dengan peringatan Hari Bumi Internasional, menjadi simbol harapan agar pohon-pohon yang ditanam hari ini menjadi berkat bagi generasi mendatang.

Melibatkan Banyak Organisasi

Beberapa tokoh dan organisasi Katolik yang terlibat antara lain:

  • Eduard Yopi Mangetan (Fox Point)
  • Yoris Ratu Subah (Ketua Pemuda Katolik Komcab Makassar)
  • Geraldi Nugroho (Pemuda Katolik Komda Sulsel)
  • Alexander Edison (Ketua PMKRI Cabang Makassar)
  • Michael Angelo (Presidium Pendidikan PMKRI Makassar)
  • Alfredo Maksiraldo Lose (Presidium Pengembangan Organisasi PMKRI Makassar)
  • Servansius (Anggota PMKRI Makassar)
  • Bernadeth Tongli dan Lista Sallata (ISKA DPD Sulsel)
  • Yustinus (FMKI/ISKA)
  • Suster Lusia dan Hermina Sentilimbu (WKRI)

Bimas Katolik Sulsel sendiri menargetkan penanaman 720 pohon matoa di berbagai lokasi.  Termasuk Taman Kenangan Makassar, Pakatto (Kabupaten Gowa), Bumi Perkemahan Getengan (Tana Toraja), SMK Palapala, serta beberapa rumah ibadah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *