Hasto Kristiyanto Sebut Demokrasi Indonesia Sedang Dalam masalah Besar

by -176 Views
Foto: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Annisa/detikcom)

JAKARTA, RATIMNEWS.COM  – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merespons pertemuan Ketum NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hasto Kristiyanto menyebut pertemuan tersebut menandakan demokrasi Indonesia tidak baik-baik saja.
“Kalau semua proses itu berjalan baik ya tidak perlu dilakukan suatu proses konsolidasi pasca pemilu.  Karena semuanya berjalan natural sesuai dengan kehendak rakyat.” kata Hasto usai menggelar rapat internal di Gedung High End, Jakarta, Senin (19/2/2024).

“Tetapi ketika proses konsolidasi justru tetap dilakukan itu menunjukkan ada questionmark. Ini  yang kemudian harus dijawab bersama-sama bahwa demokrasi kita sedang berada dalam masalah besar.” sambungnya.

Hasto mengatakan, Jokowi memiliki andil besar dalam menjaga kualitas demokrasi di Indonesia. Hal itu berdasarkan pendapat para pengamat pro demokrasi.

“Kalau kita lihat berdasarkan catatan kritik yang diberikan oleh para pengamat, para tokoh-tokoh pro demokrasi; maka pak Jokowi sebagai sosok yang seharusnya bertanggung jawab terhadap kualitas demokrasi itu sendiri.” imbuhnya.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan, seharusnya pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi tidak dilakukan. Sebab, katanya, pertemuan tersebut dilakukan saat proses rekapitulasi suara pemilu 2024 masih berjalan.

“Ketika di tengah-tengah proses rekapitulasi yang masih berjalan, upaya-upaya yang dipersepsikan menggalang dukungan itu kan sebenarnya justru apa yang terjadi. selama ini itu tidak benar sehingga masih diperlukan suatu langkah konsolidasi seperti itu.” pungkasnya.

Hasto Kristiyanto soal Jokowi Mau Jembatani Semua Pihak

Selain itu, Hasto Kristiyanto, juga merespons pernyataan Presiden Jokowi yang mau menjadi jembatan untuk semua pihak usai bertemu Surya Paloh.

Hasto mengatakan hal itu tidak masuk akal di tengah proses rekapitulasi suara pemilu 2024 yang masih berjalan.

“Ya sebenarnya ini pemilu belum selesai masih proses dilakukan rekapitulasi secara berjenjang.” kata Hasto.

Hasto pun menyinggung film dirty vote yang berisi soap kecurangan Pemilu. Ia mengatakan, apa yang ditampilkan dalam film dirty vote memperkuat fakta yang terjadi di lapangan.

“Kita tidak menutup mata bahwa yang disampaikan di dalam dirty vote demokrasi kita itu turun ke titik nadir. Itu menjadi perhatian kita bersama karena ini menyangkut masalah masa depan kita. Gagaimana proses demokrasi yang dibangun di bawah intervensi kekuasaan yang luar biasa.” pungkasnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *