Dinkes DKI Catat Ada Peningkatan Kasus DBD di Jakarta hingga Juli 2023

by -169 Views
Foto: Ilustrasi nyamuk demam berdarah. (dok. thinkstock)

JAKARTA, RATIMNEWS.COM – Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) meningkat dan mencapai 2.745 kasus. Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat penambahan kasus dalam beberapa waktu terakhir.

“Melaporkan data DBD DKI Jakarta per tanggal 10 Juli 2023. Total 2.745 kasus,” kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama dalam keterangan tertulis, Senin (17/7/2023).

Sekadar informasi, DKI melaporkan kasus DBD sebanyak 2.559 per 26 Juni 2023. Artinya, kasus DBD mengalami penambahan sebanyak 186 jika merujuk pada jumlah per 10 Juli kemarin.

Data tersebut akumulasi temuan kasus periode Januari-Juni 2023. Rinciannya, Januari sebanyak 525 kasus, Februari 434 kasus, Maret 494 kasus. Kemudian April 499 kasus, Mei 480 kasus, Juni 313 kasus.

Berikut sebaran wilayah kasus DBD di DKI Jakarta:

1. Jakarta Pusat: 246 kasus

2. Jakarta Utara: 563 kasus

3. Jakarta Barat: 669 kasus

4. Jakarta Selatan: 577 kasus

5. Jakarta Timur: 689 kasus

6. Kepulauan Seribu: 1 kasus.


“DBD penyakit endemis yang terus ada dan bertahan di Jakarta memiliki pola jumlah kasus yang sama di setiap tahunnya. Penyakit tersebut yang mana akan mulai meningkat pada setiap bulan Bulan Desember dan akan mengalami puncak di Bulan April, lalu akan menurun kembali.” terang Ngabila.


Sejumlah Langkah Pencegahan Pengendalian Kasus DBD telah Dilakukan


Lebih lanjut, Ia menjelaskan upaya pengendalian penyakit menular telah dilakukan dengan sejumlah langkah pencegahan.

Di antaranya dengan mengkampanyekan pola hidup bersih dan sehat.

Ngabila pun mengimbau agar masyarakat melakukan gerakan PSN 3M plus. PSN adalah gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan:

-menguras bak air
-menutup bak air
-menyingkirkan/mendaur ulang sampah

Sementara ‘plus’ yang dimaksud adalah cara lainnya untuk pencegahan DBD, seperti :

-menaburkan bubuk larvasida (bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
-menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk.
-menggunakan kelambu saat tidur.
-menaruh ikan di penampungan air.
-menanam tanaman pengusir nyamuk.

“Mencegah sakit juga bisa dengan menyemprot rumah atau memakai repelent pada pagi dan sore hari waktu dimana nyamuk aedes aegepty aktif. Bisa juga memelihara ikan dan tanaman yang dibenci nyamuk seperti sereh, lavender, dan lain-lain.” jelas Ngabila.

“Untuk mencegah keparahan, masyarakat dihimbau untuk memeriksakan diri jika mengalami sakit. Hal ini agar dilakukan pemeriksaan darah lengkap atau pemeriksaan cepat DBD NS1 untuk mendiagnosis DBD secara cepat. Dengan deteksi dini dan penanganan segera pasien tidak akan dehidrasi dan mengakibatkan kematian.” imbuh dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *